Apa itu menggambar, menurut para ahli, teknik, jenis, komposisi.

Pengertian Menggambar
            Menggambar adalah aktivitas kreatif untuk membentuk imaji/gambar yang menyampaikan gagasan, ide, serta simbol sebagai salah satu bentuk ekspresi menggunakan berbagai teknik guratan dan alat gambar yang beranekaragam. 
Pengertian diatas juga mencakup pernyataan Herawati dan Iriaji (Herawati dan Iriaji, 1997: 7) bahwa, menggambar adalah alat untuk mengungkapkan pikiran. 
Secara fisik, menggambar hanyalah mengguratkan alat gambar untuk mencurahkan imaji yang ada di pikiran kita, baik itu meniru alam ataupun tidak (imajinasi murni). Namun sejatinya gambar adalah bahasa universal yang dikenal jauh sebelum manusia mengenal tulisan.
Pengertian Menggambar Berdasarkan Makna Kata
            Menggambar berasal dari kata dasar “Gambar” yang dalam KBBI, berarti: tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas dan sebagainya; lukisan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia menyimpulkan definisi demikian karena “gambar” merupakan istilah umum, tidak sespesifik “menggambar”. Lukisan dapat mengandung gambar, tetapi bukan hasil produk menggambar. Melukis melibatkan teknik, alat dan bahan yang berbeda dari menggambar.
Pengertian Menggambar Menurut Para Ahli

Sumanto 
Sumanto (2006: 13) mengatakan bahwa, menggambar adalah proses menciptakan gambar dengan cara menggoreskan benda-benda tajam (seperti pensil atau pena) pada bidang datar (misalnya permukaaan papan tulis, kertas, atau dinding).
Affandi
Menurut Affandi (dalam Saiful Haq, 2008: 2), menggambar dan melukis merupakan perwujudan bayangan angan-angan ataupun suatu pernyataan perasaan/ekspresi dan pikiran yang diinginkan. Perwujudan tersebut dapat berupa tiruan objek ataupun fantasi yang lengkap dengan garis, bidang, warna, dan tekstur dengan sederhana.
Tarja Sudjana

Tarja Sudjana, dkk. (2001: 1) menjelaskan, menggambar dikenal juga dengan istilah menggambar alam benda. Menggambar seakan-akan memindahkan benda tersebut ke dalam sebuah bidang gambar tanpa adanya suatu perubahan.
Muharam E. dan Warti Sudaryati
Muharam E. dan Warti Sudaryati (1992: 95) menjelaskan pada hakikatnya menggambar adalah penyajian ilusi optik atau manipulasi ruang dalam bidang datar dua dimensi.
F.D.K Ching
Menggambar merupakan kegiatan menuangkan persepsi visual ke dalam media gambar, seperti yang diungapkan oleh Ching (2002: 9) bahwa: Menggambar adalah membuat guratan diatas sebuah permukaan yang secara grafis menyajikan kemiripan terhadap sesuatu. Proses menyalin ini memang mudah dan merupakan aksi ampuh bagi manusia untuk membuat suatu ekspresi visual.
Walaupun semua itu berakar kuat dalam kemampuan kita untuk melihat, menggambar tidak pernah membuat kita mempersepsikan apa yang terlihat sebagai realitas di luar sana dan visi yang ada di dalam pikiran kita.
Dalam proses menggambar, kita menciptakan realitas yang terpisah dan setara dengan pengalaman-pengalaman kita. Penyajian secara grafis yang demikian adalah cara yang vital untuk mencatat hasil observasi, memberi bentuk pada apa yang kita visualiasikan, dan mengomunikasikan berbagai pemikiran dan konsep yang kita miliki.
Sindoedarsono Sudjojono (1913-1985)
Menurut Sudjojono (bapak seni rupa Indonesia) menggambar merupakan proses jiwa dan tidak hanya berdasarkan apa yang dilihat mata saja. Mata manusia memang memiliki cara kerja yang hampir sama dengan lensa kamera, tetapi tidak sepenuhnya seperti itu.
Karena manusia memiliki perasaan dan menghasilkan interpretasi yang berbeda-beda. Maka, menggambar adalah suatu karya seni yang tidak hanya berupa tiruan, tetapi di dalamnya juga terdapat interpretasi manusia yang menggambarnya.
Edgar Degas (1834-1917)
Menggambar adalah ekspresi yang langsung dan spontan dari seorang seniman dan merupakan sebuah bentuk tulisan yang mengungkap kepribadian seniman yang membuatnya.
Selain menelusuri pendapat para ahli, mengetahui berbagai konteks pembentuk menggambar juga akan membawa pada pemahan lebih lanjut pada pengertian menggambar. Berikut akan disampaikan beberapa konteks pembentuk kegiatan menggambar.

Jenis-jenis menggambar
  1. Menggambar Bentuk. Fokus terhadap suatu bentuk tertentu dan biasanya berdiri sendiri tanpa interaksi apapun dengan sekitarnya, seperti menggambar: gelas, kursi, meja.
  2. Menggambar Konstruktif (Gambar Teknik). Adalah menggambar bentuk-bentuk geometris lengkap dengan perspektif akuratnya dan dapat juga disusun menjadi suatu bangun tertentu. Misalnya menggambar gedung sekolah, rumah, dsb.
  3. Menggambar Ekspresif (Bebas). Sesuai dengan namanya, menggambar ekspresif adalah menggambar sesuatu murni dari imajinasi tanpa beban untuk meniru suatu objek/model.
  4. Menggambar Suasana. Berlawanan dengan menggambar bentuk, gambar suasana justru fokus terhadap suasana yang dihadirkan oleh gambar, gambar objek yang berada di latar belakang bisa hanya dibuat impresi atau bentuk sederhananya saja, yang penting suasananya terbentuk.
  5. Menggambar Ilustrasi. Gambar ilustrasi harus mampu menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dari sesuatu yang diilustrasikannya, seperti: buku, langkah-langkah untuk melakukan sesuatu, dsb
Komposisi Menggambar
            Komposisi adalah penyusunan unsur-unsur gambar yang dilakukan untuk menonjolkan karakteristik gambar yang digambar dengan lebih baik. Misalnya terdapat beberapa objek yang akan digambar dalam satu frame, bagaimana objek-objek tersebut akan disusun? apakah susunan objeknya seimbang? Atau justru terlalu tumpang tindih sehingga tidak berhasil menonjolkan keindahan objek yang digambar?
Pertimbangan-pertimbangan penyusunan tersebut akan memberikan dampak yang berbeda pada gambar yang dihasilkan. Suatu gambar objek yang detail dan rapi bisa saja tidak tampak menarik karena komposisi yang tidak baik. Kertas yang masih kosong juga bisanya akan menyebabkan gambar menjadi kurang dinamis.
Poin utama dari komposisi adalah prinsip keseimbangan, hingga dapat dikatakan bahwa komposisi dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu simetris dan asimetris. Komposisi simetris menyusun objek yang digambar sama atau mirip satu sama lain, baik dibagian kiri maupun kanan. Sementara komposisi asimetris menyusun objek dengan tidak seragam namun tetap dijaga keseimbangannya.
Peralatan Menggambar
  1. Pensil. Alat yang paling umum digunakan karena dapat dihapus dan memiliki tingkat kepekatan yang berbeda seperti: HB, 2B, 3B, 4B, dst. Terdapat jenis pensil lain dengan bahan berbeda seperti konte, charcoal, dsb.
  2. Pensil warna. Pensil ini mengandung pigmen yang menghasilkan berbagai macam warna. Berbeda dengan pensil, pensil warna tidak bisa atau sulit untuk dihapus.
  3. Krayon. Krayon adalah pewarna yang berbasis minyak dan berbeda dengan pensil, tidak memiliki lapisan kayu, sehingga cenderung lebih rapuh dan mudah patah.
  4. Pulpen (ballpoint). Terdapat pulpen khusus yang dirancang untuk menggambar yang disebut Drawing Pen (pulpen menggambar).
  5. Media Gambar (Kertas). Sudah jelas ketika menggambar, kita membutuhkan permukaan untuk digambar, biasanya kertas.



Referensi

Utama : https://serupa.id/pengertian-menggambar-jenis-teknik-alat-pendapat-ahli/#.Xe98bTbavIU

  1. Herawati, I. S. dan Iriaji. (1997). Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Depdikbud.
  2. Ching, F.D.K. (2002). Menggambar: Sebuah Proses Kreatif. Jakarta: Erlangga.
  3. Muharam E. & Warti Sudaryati. (1992). Pendidikan Kesenian II Seni Rupa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
  4. Tarja Sudjana, Irin Tambrin, Tity Soegiarty, & Maman Tocharman. (2001). Seni Rupa untuk SLTP Kelas I. Bandung: Penerbit Grafindo Media Pratama.
  5. Saiful Haq. (2008). Jurus-jurus Menggambar & Mewarnai dari Nol. Yogyakarta: Mitra Barokah Abadi Press.
  6. Sumanto. (2006). Pengembangan Kreativitas Senirupa Anak SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Ketenagaan Perguruan Tinggi.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seni lukis Abstrak bukan sekedar corat-coret lho

Teori Psikoanalitik Sosial - KAREN HORNEY